Postingan ini seharusnya dipost pada tanggal
1 Januari 2018 kemarin, tapi sinyal di rumah sama sekali tidak mendukung, oleh
karenanya baru bisa diluncurkan hari ini. Sebelumnya aku mau ucapin selamat
tahun baru bagi semua yang merayakannya. Meskipun banyak sekali cara yang
dilakukan untuk menyambut tahun ini, mungkin dengan begadang semalaman,
bakar-bakar bersama keluarga, jalan-jalan sama pacar, ngebut belajar buat
ujian, atau hanya gabut di rumah dan tiduran tanpa beban. Apapun yang kalian
lakukan, hal itu tidak akan menyurutkan detik waktu yang terus bergulir. Mau
tidak mau, hal ini tidak bisa ditarik mundur dan justru semakin berjalan maju.
Dan, bertemulah kita dengan hari pertama di tahun yang baru. Harapan utama
adalah, semoga tahun depan masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan tahun
2019 juga bersama orang-orang yang kita cinta. Amin.
Well, sama seperti
beberapa orang teman yang menulis harapan dan impian mereka di social media.
Aku juga mau menuliskan hal serupa diblog ini. Dan semoga semua yang aku tulis
bisa tercapai 80% atau lebih. Amin, semoga ya.
Jadi, resolusiku
yang pertama adalah… semoga IPK pertama di semester satu ini sangat baik. Dan
lebih baik lagi di semester dua hingga seterusnya sampai lulus nanti. Semoga
tidak hanya nilai akademik yang baik aja, tapi peran serta dalam organisasi
juga bisa berjalan baik. Aku ini orangnya moody banget. Hari ini pengen organisasi, besok males, lusa lebih ogah, tapi
minggu depan nyesel, gitu seterusnya.
Kedua, aku mau menghidupkan
blog ini dengan cerita-cerita menarik yang pernah aku alamin. Mungkin akan aku
mulai dengan bagaimana rasanya jadi anak kelas tiga SMA, yang harus berurusan
dengan pendaftaran ujian nasional dan juga perguruan tinggi. Gimana perjuangan
sebelum keterima kuliah di kampus impian, gimana persiapannya, trus waktu di
kampus ngapain aja, kenapa aja, begitu seterusnya. Dan semoga, bacaan ini bisa
menginspirasi siapapun yang membutuhkan motivasi. Lalu mereka semakin terdorong
untuk menembus impiannya. Intinya, aku gak mau blog ini terbengkalai.
Ketiga, aku harus
berkarya lagi. Ya, mulai nulis-nulis gitu maksudku. Puisi lalu dijadikan
cerpen, mulai merancang novel, menerbitkan buku lagi (amin), pengen mulai buka
usaha penerbitan (lebih amin), bisa belajar layout, bikin cover, bikin
sertifikat, dan semuanya. Semoga tahun ini semua hal itu bisa terwujud dengan
sesungguhnya.
Keempat, bisa baca
dan koleksi banyak buku. Terutama buku sastra. Karena jujur, aku selalu merasa
tersindir saat Mas Hembing selalu tanya, berapa buku sastra yang pernah dibaca?
Yang dibaca buku siapa aja? Dan lain sebagainya. Tapi jujur, itu berhasil buat
aku termotivasi untuk membaca buku para sejarawan, sastrawan dan juga
bahasawan.
Kelima, bisa lebih
bahagiain orang tua dan keluarga. Meski aku tahu deskripsi dari bahagia itu
luas banget. Tanpa ngerti ternyata banyak hal kecil yang bisa membuat mereka
bangga dengan kita, dan justru kita tidak pernah menyadarinya. Atau, saat kita
melakukan sesuatu yang besar, yang kita anggap bisa buat mereka bahagia, eh,
mereka malah kecewa. Tapi jangan sampai hal ini terjadi, ya.
Keenam, perbanyak
teman, kurangi musuh. Semua orang pasti punya musuh. Gak usah munafik dan kaget
waktu baca tulisan ini, karena emang nyatanya kan gitu, ya? Relasi semakin banyak,
sehingga bisa semakin rajin bantu orang. Semakin bisa berguna buat umat.
Ketujuh, agama
semakin baik. Harusnya ini ada dinomer satu, ya. Tapi males mindahin. Jadi
anggap saja poin ketujuh tapi niatnya kesatu. Sama kaya surat Alfatihah gitu.
Wkwk.
Kedelapan, semoga
apa yang disemogakan segera tersemogakan…
Dan masih banyak
semoga-semoga lain yang aku harapkan di tahun ini. Semoga semakin dewasa untuk
menemui bulan November yang sudah bawa pintu bertuliskan angka 20. Selamat
menikmati liburan kalian. Dan selamat bersekolah lagi buat adik-adik esok hari.
Semoga ujian kali ini tidak memberatkan kalian untuk masuk kuliah ke kampus
impian.
Salam untuk
januari…
M.
01/01/18